Tetanus pada bayi atau Tetanus neonatal terjadi pada Si Kecil yang tidak memiliki kekebalan pasif protektif.
Kasus tetanus pada bayi baru lahir seringkali disebabkan karena ibu tidak melakukan vaksinasi.
Biasanya tetanus jenis ini terjadi melalui infeksi pada tunggul umbilical atau tali pusar, terutama ketika tali pusar tidak dipotong dengan alat yang steril.
Tetanus yang juga dikenal sebagai lockjaw, adalah penyakit serius tetapi dapat dicegahdengan vaksin.
Penyakit ini disebabkan Clostridium tetani, yang sering ditemukan di tanah.
Tetanus neonatal diperkirakan membunuh lebih dari 200.000 bayi baru lahir setiap tahun.
Hampir semua kematian ini terjadi di negara berkembang sementara dan sangat jarang di negara maju.
Gejala biasanya dimulai 8 hari setelah infeksi, tetapi dapat berkisar mulai dari 3 hari hingga 3 minggu.
Bayi baru lahir yang terinfeksi tetanus menunjukkan beberapa tanda khusus.
Beberapa gejala yang harus diwaspadai antara lain :
Kurangnya kemampuan mengisap
Menangis dengan suara yang lemah
Kejang umum
Posisi opisthotonus atau hiper-ekstensi punggung karena kejang
Spasme laring
Kesulitan bernafas (dyspnea), pernapasan cepat (tachypnoea)
Gangguan pernapasan
Sianosis (perubahan warna kebiruan pada kulit dan selaput lendir)
Apnea atau penghentian sementara pernapasan
Bila Si Kecil juga mengalami demam, waspadai juga penyakit yang lain Moms.
Hal ini karena demam bukan tanda lazim tetanus neonatal.
Komplikasi tetanus pada bayi ini bisa berbahaya.
Tanpa pengobatan, tetanus bisa berakibat fatal karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi.
Beberapa masalah kesehatan serius yang bisa terjadi karena tetanus meliputi :
Pengencangan tali pita yang tidak terkendali (laryngospasm)
Patah tulang
Infeksi parah
Penyumbatan arteri utama paru-paru
Pneumonia atau infeksi paru-paru
Kesulitan bernapas yang bisa sampai menyebabkan kematian (1 hingga 2 dari 10 kasus fatal)
Agar hal di atas tidak sampai terjadi, sebaiknya selama kehamilan Moms memang menjaga kesehatan serta sanitasi lingkungan yang baik.
Jangan lupa untuk melakukan vaksin tetanus.
Bila sudah terlanjur, berkonsultasilah dengan dokter terkait gejala dan pengobatan yang mungkin dilakukan.