Sibuk mengurus rumah, bekerja, dan mengasuh anak kadang membuat sebagian ibu terjebak dalam rutinitas, sehingga lupa membahagiakan diri sendiri dan menjadi stres. Yuk, Bunda, simak tips menjadi ibu bahagia berikut ini.
Keluarga bahagia bermula dari ibu yang bahagia. Bisa jadi ungkapan ini benar adanya karena stres yang dialami ibu dapat “menular” ke anggota keluarga lainnya. Inilah alasannya mengapa perasaan ibu dapat tercermin pada perilaku anak. Ditambah lagi, orang tua yang mengalami stres akan menjadi tidak sensitif dan tidak responsif terhadap kebutuhan anak.
Menjadi Ibu Bahagia Bunda pasti pernah mengalami stres dalam mengurus pekerjaan kantor dan rumah. Hal-hal di bawah ini dapat menjadi panduan bagi Bunda untuk tetap merasa bahagia walau sibuk menjalani dua peran:
- Tidak semua saran orang harus dilakukan Melengkapi diri dengan berbagai informasi memang penting. Tetapi, terlalu banyak mendengarkan pendapat orang justru bisa membuat Bunda tidak percaya pada pilihan dan keputusan sendiri.
Bunda perlu menyadari bahwa tidak ada satu langkah yang pasti tepat untuk dilakukan pada setiap anak. Meskipun telah menghadiri seminar dan membaca banyak buku parenting, Bunda perlu tetap memercayai insting dan pengalaman Bunda sendiri dalam menentukan hal yang tepat untuk Si Kecil.
- Dengar, tapi tidak dimasukkan hati Kapan pun dan di mana pun, Bunda pasti akan mendengar orang lain berkomentar tentang apa yang kurang atau salah mengenai cara Bunda membesarkan anak. Komentar-komentar tersebut bisa menyakitkan dan membuat Bunda meragukan kemampuan diri sendiri dalam mengasuh anak.
Ingat, tidak semua komentar perlu Bunda dengarkan. Pilah kembali mana yang memang bersifat membangun. Jika komentar tersebut hanyalah basa-basi belaka, Bunda dapat mengabaikannya atau sekadar menjawab “ya”, agar komentar cepat selesai. Lebih baik Bunda fokus kepada cara terbaik untuk membesarkan Si Kecil.
- Ibu sibuk, anak mandiri Bunda tidak perlu terlalu merasa bersalah jika memang tidak punya banyak waktu bersama Si Kecil, sebanyak yang Bunda harapkan. Anak-anak dari ibu pekerja terbukti mampu menjadi anak yang lebih mandiri, bahagia, sukses dalam pekerjaan, dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.
Dengan arahan yang jelas, mereka bisa belajar sendiri mengerjakan beragam pekerjaan rumah yang sederhana. Pastikan Bunda menyediakan sedikit waktu di sela-sela pekerjaan, untuk menyampaikan perhatian dengan menanyakan kabar dan kondisinya.
“Bermain” dengan aturan Fleksibel dengan aturan ternyata dapat membawa kesenangan bagi orang tua dan anak. Bunda dapat memberi perlakuan khusus agar Si Kecil merasa rileks di waktu tertentu. Misalnya, Si Kecil boleh tidur di atas jam 9 malam di akhir pekan, atau mendapat ekstra waktu main game jika membantu menyapu rumah.
Tata ulang prioritas Mengatur bagaimana kita menghabiskan waktu ternyata berperan penting dalam kebahagiaan lho. Bunda dapat mencoba mencari cara untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.
Misalnya, daripada menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyetrika pakaian, bagaimana jika sesekali menyerahkannya pada jasa laundry sehingga Bunda bisa pergi nonton film anak bersama Si Kecil?
- Luangkan waktu untuk diri sendiri Bunda tidak perlu takut atau sungkan untuk meminta bantuan pengasuh anak, kerabat, atau teman untuk menjaga Si Kecil saat Bunda perlu pergi keluar. Percaya deh, menghabiskan waktu sejenak untuk diri sendiri dapat membuat Bunda merasa segar, sehat, dan lebih siap untuk kembali merawat Si Kecil.
Agar menjadi ibu bahagia, Bunda perlu ingat untuk tidak selalu menghiraukan apa yang dikatakan orang lain. Selain itu, biasakan untuk mengatakan hal-hal yang positif pada diri sendiri, bukannya justru terus mengkritik dan menyalahkan diri. Ingat, jika Bunda bahagia, Si Kecil juga akan bahagia.