Moms tentu pernah dengar dong tentang peringatan keras untuk tidak menelan permen karet?
Bahkan peringatan tidak menelan permen karet pun sepertinya masih sering terdengar hingga sekarang, yang katanya berbahaya untuk tubuh.
Namun sebenarnya benarkah tubuh manusia dilarang untuk menelan permen karet, atau justru itu hanya mitos belaka?
Terkait hal ini, Caleb Backe seorang ahli kesehatan dan kebugaran dari Maple Holistics, mengungkapkan fakta sebenarnya.
Melansir dari laman Reader's Digest, Caleb Backe, tubuh manusia adalah keajaiban luar biasa, sehingga permasalahan menelan permen karet bahaya untuk tubuh patut dipertimbangkan kembali.
Menurut Backe, itu hanya salah satu mitos kuno yang sepantasnya sudah tidak dipercaya lagi oleh masyarakat luas.
"Ini sama saja dengan mitos jika menelan biji semangka maka akan tumbuh pohon semangka di tubuh kita," kata Backe.
Meskipun menelan permen karet memang tidak bahaya, tapi bagian sintesis permen karet memang tidak dapat dicerna.
Namun bukan berarti jika porsi sintesis akan bertahan selama bertahun-tahun di tubuh, karena menurut The Ohio State University, lambung secara berkala akan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil. Setelah itu, bagian permen karet yang terlanjur tertelan akan pindah ke usus besar, dan akhirnya dikeluarkan bersama kotoran lainnya.
"Beberapa komponen permen karet, seperti pemanis, sebenarnya dicerna," tulis Fabian Ortega untuk yalescientific.org.
Walau demikian, Ortega menyarankan untuk menghindari menelan permen karet.
"Akan lebih bijaksana untuk menghindari kebiasaan ini (menelan permen karet). Untuk menghindari situasi yang berpotensi lengket," tulis Ortega.
Edwin McDonald seorang gastroenterologist menambahkan, jika sering menelan permen karet ternyata berpotensi menyebabkan obstruksi usus atau penyumbatan usus.
"Berulang kali permen karet dapat menyebab bezoar, sejumlah kecil bahan yang tidak dapat diceran yang berpotensi menyebabkan obstruksi usus," ujar Edwin.
Source : Reader's Digest