Pentingnya Mengajak Bayi Bicara Berkomunikasi dengan bayi adalah sesuatu hal yang penting, karena semakin dini Anda mengajaknya bicara, perkembangan kemampuannya seperti membaca, menulis, dan interpersonalnya semakin cepat berkembang.
Jauh sebelum Si Kecil mulai bisa berbicara dengan jelas, bayi mengerti arti umum apa yang Anda katakan, dan juga menyerap nada emosional dari kata tersebut. Bermain adalah cara utama bayi belajar bagaimana bergerak, berkomunikasi, bersosialisasi, dan memahami lingkungan di sekitarnya. Dan selama bulan pertama di kehidupannya, bayi Anda akan belajar berkomunikasi dengan Anda.
Bayi Anda mulai berbicara dengan menggunakan lidah, bibir, langit-langit mulutnya, dan gigi yang tumbuh untuk membuat suara, seperti teriakan “oh dan ah”, hal ini terjadi pada satu atau dua bulan pertama, dan selanjutnya Si Kecil akan lebih mudah mengoceh.
Kata-kata tersebut kemudian akan menjadi kata yang nyata, seperti “mama” dan “papa”. Selanjutnya, bayi Anda akan mengambil lebih banyak kata dari Anda dan orang di sekitarnya. Dan di antara usia 18 bulan hingga 2 tahun, Si Kecil akan mulai membentuk kalimat dengan dua sampai empat kata.
Tidak masalah jika bayi Anda belum mengerti sepenuhnya apa yang Anda katakan, namun yang pasti dia senang tiap saat mendengarkan suara Anda dan memerhatikan Anda tersenyum pada dirinya. Biasanya, dia merespons dengan menoleh ke sumber suara, mengerjapkan mata, atau bahkan tertawa.
Mencoba berkomunikasi dengan bayi, Anda akan membangun kemampuannya untuk mendengarkan dan berkomunikasi. Bayi belajar berbicara dengan meniru suara yang didengarnya dan memerhatikan gerak bibir saat Anda mengucapkannya. Bayi yang diajak berkomunikasi akan lebih cepat menguasai kemampuan lain, seperti berinteraksi dengan orang lain, menghitung, dan menulis, karena sejak kecil sudah terbiasa merespons hal-hal di sekitarnya.
Tips Mengajak Bayi Bicara Mengingat pentingnya bicara pada bayi, orang tua perlu memerhatikan beberapa hal yang dapat membuat interaksi menjadi lebih menarik dan menyenangkan, di antaranya:
Bicaralah sesering mungkin dengan kalimat pendek-pendek dan vokal yang jelas. Anda dapat menggunakan saat-saat seperti ketika sedang menyuapi, menyusui, memandikan, atau mengajaknya berjalan-jalan. Ucapkan hal-hal seperti, “Kamu mau makan?”, “Wah, dingin, ya?”, atau “Ayah pulang!” dengan penuh ekspresi.
Lihat dan tunjuk benda yang sedang Anda bicarakan. Mulai usia enam bulan, dia akan mulai melihat ke arah telunjuk Anda. Dengan begitu dia akan cepat mengasosiasikan kata yang Anda ucapkan dengan benda yang dimaksud. Bacakan cerita bergambar warna-warni untuknya. Meski belum dapat memahami jalan ceritanya, namun dia akan gembira melihat warna-warna dan mendengarkan suara Anda.
Mulai usia tujuh bulan, bayi akan mulai memahami kata-kata singkat seperti “tidak”, “ayo”, “makan”, “ayah”. Dia akan memahami dan bereaksi terhadap ekspresi yang Anda tunjukkan saat mengucapkan hal tertentu seperti “takut” atau “senang”.
Padukan dengan suara nyanyian atau melakukan permainan seperti “cilukba”. Tersenyumlah sesering mungkin kepada bayi. Tatap mata Si Kecil saat mengganti popoknya, menyusui, atau saat dia akan tidur.
Dekatkan wajah Anda ke wajahnya dan ulangi kata-kata sederhana tertentu secara terus-menerus, seperti “mama”, “makan”.
Segera berikan respons dan tambahkan kosakata jika dia sudah mulai dapat mengucapkan satu atau dua patah kata, meski Anda belum memahami maksud perkataannya.
Gunakan gerakan-gerakan tubuh untuk menguatkan kata-kata Anda. Seperti mengepakkan tangan ketika menceritakan atau mengucapkan kata “burung” atau membentangkan tangan saat mengucapkan kata “pesawat”.
Tidak perlu khawatir jika bayi Anda belum menunjukkan tanda bahwa dia merespons ucapan Anda. Tiap bayi tumbuh dan berkembang dengan cara dan waktu yang unik dan berbeda-beda.
Hal yang terpenting adalah Anda senantiasa berkomunikasi dengan bayi tiap hari. Memulai percakapan dengannya secara kreatif tidak hanya akan membuat Anda tersenyum bahagia, tetapi juga akan merangsang perkembangan si Kecil.