Saat janin terus aktif bergerak mungkin akan membuat Moms sedikit lega. Pasalnya, Moms mungkin berpikir bahwa hal tersebut bisa saja mengindikasikan bahwa kondisi janin baik-baik saja. Sebenarnya, janin yang aktif bergerak dengan gerak cepat meliuk-liuk, perlu dikhawatirkan Moms.
Pasalnya, gerakan tersebut dikhawatirkan membentuk simpul-simpul tali pusat. Bila sampai membentuk simpul mati, tentunya akan membahayakan janin karena suplai gizi dan oksigen dari sang ibu akan terhenti atau setidaknya terhambat. Untuk itu, mulai usia kehamilan 32 minggu, ibu dianjurkan memantau gerakan janinnya guna memantau kesejahteraan janin. Terlebih bila sejak awal, Moms mengalami kehamilan tergolong berisiko tinggi.
Komplikasi kehamilan tersebut di antaranya janin kecil (IUGR/Intra Urine GrowthRetardation), ibu menderita komplikasi, semisal preeklamsia, atau kehamilan lewat waktu. Caranya dengan menghitung jumlah gerakan janin. Sebagai patokan, selama kurun waktu 12 jam setidaknya harus terasa lebih dari 10x gerakan. Dengan asumsi, janin normal rata-rata akan bergerak 3-4x dalam 1 jam. Gerakan-gerakannya seperti menendang, meliuk, memutar, memukul, dan lainnya.
Namun jangan sampai salah menghitung.
Dalam satu waktu jika janin melakukan gerakan berulang-ulang dan terus menerus, gerakan itu tetap dihitung satu kali gerakan bukan 2, 3, dan seterusnya. Misal, pukul 07.00 muncul rentetan gerakan menendang sebanyak 10 kali, gerakan itu dihitung satu kali. Jika pukul 08.00 muncul gerakan memutar, gerakan ini baru dibilang gerakan kedua.
Lakukan penghitungan setiap 5-6 jam atau 3 kali sehari, pagi, siang, dan malam setiap setelah makan. Pasalnya sehabis makan, kebutuhan glukosa ibu terpenuhi sehingga otak jadi aktif, akibatnya janin pun akan aktif. Upayakan serelaks mungkin dengan posisi berbaring ke kiri agar rahim tak menekan pembuluh darah besar yang berada di belakang rahim.
Tempelkan tangan di perut dan rasakan gerakan janin sambil menghitungnya, kemudian catatlah. Cukup 10 gerakan per hari. Bila janin tak bergerak, coba rangsang dengan menepuk-nepuk lembut perut sambil mengajaknya bicara. Bila tetap tak ada respons atau malah gerakan janin kelewat aktif, segera periksakan ke dokter.
Begitu pun bila gerakannya kurang dari 10 dalam sehari, apalagi kurang dari 6 kali. Umumnya, di rumah sakit dokter akan memastikan keadaan janin dengan USG atau CTG (cardiotocography).
source : parent.com