#WelcomeMyLovelyBaby, kehadiran buah hati ke dunia tentu sebuah anugerah yang luar biasa bagi setiap orangtua.
Menyandang status sebagai ibu baru adalah hal yang membahagiakan sekaligus menantang.
Banyak permasalahan yang mungkin akan dialami bayi baru lahir, misalnya kerak kepala.
Kerak kepala pada bayi timbul karena adanya kulit mati yang mengelupas.
Bisa juga campuran minyak atau kelenjar yang dihasilkan bayi, kemudian mengering dan menghasilkan kerak di kepala bayi.
Moms sebenarnya tak perlu khawatir, ternyata ini adalah hal yang normal.
Siklus pergantian kulit bayi yang tergolong lebih cepat dibandingkan orang dewasa umumnya akan menyebabkan hal ini.
"Hal ini bukan karena penyakit berat, dalam dunia medis itu disebut dermatitis seboroik atau eksim minyak," tutur Dr. Balquist Farida, Sp.KK dalam wawancara eksklusif dengan Nakita.id pada Senin (5/11).
Dermatitis seboroik yaitu penyakit eksim pada area tubuh yang mengandung banyak minyak, seperti kulit kepala.
Umumnya, kerak yang timbul berwarna kekuningan dan muncul karena adanya rangsangan hormon androgen ibu saat bayi masih dalam kandungan.
Namun, sisa hormon ini akan menghilang sehingga kondisi ini sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya.
Moms cukup menyeka kerak yang timbul saat sedang mandi secara lembut, kemudian kerak dapat diangkat menggunakan handuk dengan permukaan lembut.
Namun, Balquist mengungkapkan perlunya penanganan khusus untuk bayi yang lahir prematur.
"Iya dibandingkan bayi normal, menangani kasus bayi prematur harus lebih hati-hati karena permukaan kulit lebih tipis dan sensitif," ungkap Balquist.
Penting untuk memilih produk yang tidak mengiritasi, tidak mengandung parfum, tidak mengandung deterjen dan paraben yang berbahaya.
Sampo dan sabun juga dianjurkan tidak mengandung SLS (sodium lauryl sulfate) karena agak mengiritasi.
"Karena kulit bayi prematur juga lebih mudah infeksi, bisa menambahkan barrier cream. Itu sejenis pelembab yang mengandung zat yg bisa melindungi kulit," lanjut Balquist.
Kendati begitu, Moms juga harus mewaspadai penyakit kulit serius yang mengintai.
"Jika penyebabnya bukan fisiologis atau normal, dikhawatirkan bayi terkena penyakit kulit seperti collodion baby.
Cirinya, ketika lahir bayi itu seperti di dalam selaput sehingga berisiko mengganggu siklus kulit bayi", jelas Balquist.
Penyakit kulit lain yang juga harus diwaspadai yaitu epidermolysis bullosa yang juga dapat mengancam jiwa.
"Epidermolysis bullosa itu semacam kelainan yang akan membuat kulit bayi mudah melepuh.
Kondisi ini biasanya membutuhkan penanganan lebih serius, dan akan melibatkan dermatologi anak", ujar Balquist.
Penyakit kulit yang serius ini sebaiknya tidak diabaikan, karena bisa mengakibatkan infeksi kulit pada bayi.
"Adanya bakteri yang masuk membutuhkan pemberian antibiotik, dan area kulit harus dibersihkan dengan lebih intens," tutup Balquist.
Source : nakita