4 Fakta Menarik Yang Harus Moms Ketahui Tentang Gigi Si Kecil

Blogs ● 4 Fakta Menarik Yang Harus Moms Ketahui Tentang Gigi Si Keci..


Mumsandbabes -

Diposting : 31 Mar 2018

Moms, ada sejumlah fakta menarik yang harus Moms ketahui tentang gigi Si Kecil.

Biasanya setelah bayi lahir, gigi susu atau gigi primernya akan mulai muncul saat ia berusia sekitar 6-7 bulan.

Meski begitu, erupsi atau kemunculan gigi pertama ini akan berbeda-beda setiap bayi.

Adakalanya baru tumbuh saat bayi berusia satu tahun, tetapi ada pula yang bahkan tumbuh saat bulan-bulan pertama kelahirnyya.

Umumnya, gigi pertema yang akan muncul berjumlah 1-2 gigi.

Letak kemunculannya pun beragam, bisa di bagian depan, atas, bawah, atau, ditengah-tengah.

Nah, perawatan gigi pertama bayi tentu berbeda dengan gigi tetap orang dewasa.

Oleh karena itu, Moms sebaiknya mengetahui beberapa fakta berikut ini.

Agar tak salah dalam menjaga dan merawat kebersihan gigi pertama bayi.

1 Gigi tumbuh membuat bayi sakit

Moms tentu pernah mendengar desas desus bahwa pertumbuhan gigi akan membuat bayi sakit.

Mulai dari sakit demam, diare, dan lain sebagainya.

Untuk menjawab desas-desus tersebut, sebuah penelitian terbaru di Pediatrics menunjukan bahwa gejala apapun itu pada pertumbuhan bayi sebenarnya terjadi cukup ringan.

Misalnya seperti iritasi gusi, meneteskan air liur, dan iritabilitas.

Adapun begitu, memang benar jika ada beberapa bayi mengalami sedikit peningkatan suhu.

Namun Jade Miller D.D.S, Presiden dari American Academy of Pediatrics mengatakan demam tersebut sebenarnya tidak berhubungan dengan gigi.

Jika bayi menunjukkan tanda demam yang signifikan, ia menyarankan orangtua untuk segera menghubungi dokter.

2 Menyikat gigi dua kali sehari

Memang benar bahwa gigi pertama bayi akan tanggal satu persatu dan tergantikan dengan gigi tetap.

Namun tetap saja, sebaiknya orangtua menyikat gigi bayi dua kali sehari.

Sebab tidak mungkin penumpukan bakteri atau plak dapat terbuang dalam sekali menyikat gigi.

"Dibutuhkan sekitar 24 jam untuk bakteri yang menyebabkan gigi berlubang, atau yang biasa disebut plak, membangun kekuatan yang cukup untuk merusak struktur gigi," ujar Dr. Miller seperti yang dikutip dari parents.com.

Menyikat gigi ini tidak hanya berlaku untuk bayi yang sudah memiliki gigi, tetapi juga pada bayi yang belum memiliki gigi.

"Sebelum bayi Anda memiliki gigi, bersihkan mulut dan gusinya degan kain basah.

Setelah gigi pertamanya tumbuh, ganti ke sikat gigi yang lembut dan berbulu halus.

Gunakan pula pasta gigi berfluoride dengan hemat dalam jumlah kecil seperti ukuran sebutir beras," tambahnya.

Adapun tekniknya sama seperti ketika menyikat gigi pada orang dewasa.

3 Bayi boleh menggunakan pasta gigi berfluoride

Para orangtua zaman dahulu mengatakan bahwa anak-anak tidak boleh menggunakan pasta gigi berfluoride sampai mereka berusia 2 tahun.

Namun anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

Sebab, para ahli saat ini justru menyarankan orangtua menggunakan pasta gigi berfluoride sejak awal.

"Fluoride secara signifikan dapat mengurangi kemungkinan pembusukan," ujar Dr. Miller.

Perlu diketahui bahwa fluoride merupakan salah satu bahan utama yang ada di dalam pasta gigi..

Bahan ini melindungi gigi dari asam yang dihasilkan oleh bakteri di dalam rongga mulut.

Oleh karena gitu, bayi pun memerlukan penggunaan pasta gigi berfluoride.

"Pasta gigi berlabel bayi tidak memiliki fluoride, maka tidak akan memberikan manfaat pencegahan rongga," jelas Dr. Miller.

Menurutnya, yang perlu dihindari bukanlah fluoride melainkan bahan pemutih dan tartar dalam pasta gigi.

4 Bayi tidak bisa mengalami gigi berlubang

"Jika Anda memiliki gigi, itu bisa mengalami rongga," ujar Jill Lasky, D.D.S, dokter gigi anak di Lasky Pediatric Dental Group di Los Angeles.

Meskipun pada akhirnya gigi pertama bayi akan tanggal satu persatu, tetapi masalah pembusukan pada gigi pertama bayi bukanlah masalah kecil atau sementara.

"Jika tidak ditangani, rongga di gigi bati dapat menyebabkan gigi menjadi terinfeksi atau abses, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak," jelasnya.

Untuk itu, ia menyarankan orangtua agar tidak menganggap masalah ini.

Selain itu, sebuah studi menemukan bahwa bayi yang memiliki gigi berlubang memiliki tiga kali lebih besar mengembangkan kemungkinan gigi berlubang saat dewasa.

Oleh karena itu, orangtua sebaiknya membantu bayi merawat gigi pertama.

Caranya yakni dengan tidak membiasakan anak meminum susu atau jus di dalam botol dan membiarkannya semalaman.

"Setelah bayi tertidur, cairan manis di mulutnya akan berkembang dan memberikan kesempatan untuk mengalami rongga," tambahnya.

Sumber : Nakita



Our Brands

Lihat Semua




Follow Us





Top